Materi tentang QS Al-Mu’minūn Ayat 12-14 ada pada pelajaran Al-Quran Hadis kelas 11 MA. Ayat tersebut menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, diuraikan mulai unsur pertama, proses pertumbuhan dalam rahim, kemudian menjadi makhluk yang sempurna, dan siap lahir menjadi seorang anak manusia.

Perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan QS Al-Mu’minūn Ayat 12-14 adalah sebagai berikut :

  1. Selalu sadar diri bahwa kita diciptakan dari sesuatu yang hina;
  2. Senantiasa mengakui kemahakuasaan Allah swt. yang menjadikan kita dari sesuatu yang hina tersebut;
  3. Senantiasa bersyukur kepada Allah swt. yang telah menjadikan kita sebaikbaik bentuk.

QS Al-Mu’minūn Ayat 12-14

Ayat tentang Penciptaan Manusia

Terjemah Ayat:

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (QS al-Mu’minūn [23] : 12-14)

Kosakata

Kosakata
Penjelasan

Pada ayat 12, dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari saripati yang berasal dari tanah. Selanjutnya, pada ayat 13, dengan kekuasaan Allah swt. saripati yang berasal dari tanah tersebut dijadikan menjadi nut}fah (air mani). Dalam istilah ilmu biologi, air mani seorang laki-laki disebut dengan sel sperma dan air mani kaum perempuan disebut dengan sel telur (ovum). Dan ketika bertemu dalam proses pembuahan, keduanya berada dan tersimpan dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim seorang perempuan.

Selanjutnya, pada ayat 14, dijelaskan bahwa ketika telah berada dalam rahim seorang perempuan, dalam waktu tertentu (40 hari), nut}fah tersebut berkembang menjadi ’alaqah (segumpal darah), kemudian dalam kurun waktu tertentu pula (40 hari), ’alaqah tersebut berubah menjadi mudgah (segumpal daging), lalu selama kurun waktu tertentu (40 hari), mudg}ah tersebut berubah menjadi tulang-belulang yang terbungkus daging, dan akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia, sebagaimana telah disebutkan juga dalam ayat tersebut (‛kemudian Kami menjadikan dia makhluk yang berbentuk lain‛).